Drama Korea – Sinopsis Zombie Detective Episode 4, Nih gaes untuk spoiler lengkap ditawarkan pada recap di goresan pena yang ini. Episode sebelumnya lihat disini.
Moo-young masih saja menari padahal lainnya sudah kelelahan.
Di dalam Bo-ra dan lainnya malah lagi ngomongin soal Moo-young yang kena lemparan helm sama Sun-ji. Bo-ra sih percaya alasannya belum nelpon alasannya yakni menanti ketika yang tepat. Ia akan meminta banyak duit kalo sudah nelpon.
Do-hyun menampilkan untuk menyelidikinya tetapi Sun-ji nggak mau. Ia yang sudah menjadikannya nyaris meninggal.
Rombongan penari zombie masuk. Dih Do-hyun hingga terkejut banget. Karena itulah ia nggak suka sama zombie. Riasan mereka kayak nyata.
Bo-ra berbincang duit dan tebang rebus gratis untuk mereka. Lah kok sisa satu.
Di luar ahjumma teriak-teriak ketakutan. Mereka secepatnya keluar dan melihatnya. Ternyata ahjummanya takut lihat Moo-young yang makan tebang mentah.
Do-hyun mendekat dan malah diserang sama Moo-young. Wah Moo-young bahkan nggak ngasih peluang ke Do-hyun untuk membalas.
Moo-young pergi melalui Sun-ji sambil menutup mulutnya.
Do-hyun keluar dan mencari Moo-young. Tapi alasannya yakni Moo-young membelakanginya ia jadi nggak mengenalinya.
Moo-young berpikir kalo tubuhnya mengingat masa lalunya.
Bo-ra meremehkan kesanggupan bela diri Do-hyun. Do-hyun berargumentasi kalo bela dirinya orang tadi mengincar titik vital seumpama bela diri pembunuh.
Han-gyeol keluar dan menginformasikan Bo-ra kalo ternyata pekerja paruh waktu yang tolong-menolong nggak bisa datang. Bo-ra bingung. Lah yang tadi siapa?
Moo-young berlari ke hutan. Ada seekor rusa. Naluri zombie nya bangun dan ia nggak bisa menahannya. Akhirnya Moo-young jatuh dan pingsan.
Paginya ketika Moo-young terbangun rusa itu sudah mati dan ia memakannya. Ia nggak tahu apa ia dapat menjadi insan lagi?
Sun-young memarahi Sun-ji atas apa yang dilakukannya. Sun-ji berargumentasi kalo ia kira ia orang m#sum. Sun-young juga murka pada Sun-ji alasannya yakni menenteng semua masakan mereka. Kali ini Sun-ji bilang itu biar ia bisa menerima wawancara.
Junwu dan Tae-kyun menutup indera pendengaran mereka ketika Sun-young memukuli Sun-ji. Akhirnya Sun-ji kabur. Junwu dan Tae-kyun lanjut makan lagi sehabis situasi menjadi tenang.
Moo-young risikonya kembali ke kantor. Ia melaksanakan lompat tali. Ada daging rusa di mejanya. Ia bertujuan untuk melatih sendinya untuk kembali menjadi manusia.
Wey mengawasinya dari gedung sebelah. Ia memuji badan Moo-young. Tatonya. Lah kalo Sung-rok malah tubuhnya sarat sama bekas bekam.
Junwu ngasih sebelah sandal Sun-ji. Ibunya nggak akan membiarkannya masuk kalo ia nggak mengeluarkan duit sewa. Junwu dongeng kalo teman-temannya bialng nggak akan membully-nya sehabis lihat Sun-ji melempar helm ke lelaki itu.
Dari Junwu risikonya Sun-ji kalo lelaki itu yakni detektif swasta.
Moo-young mengingat ketika ia langgar dengan Do-hyun dan mau melakukannya lagi memakai tali. Lah nggak bisa. Ia kemudian mau keluar. Ih BB krim nya habis.
Akhirnya ia memakai seadanya. Dan habis itu ia mencium aroma Sun-ji mendekat. Sun-ji beneran di luar. Dia mau bicara sama Moo-young sebentar.
Lah Moo-young panik. Dia mencari daerah untuk sembunyi hingga mau lompat dari jendela segala. Nggak bisa. Ada banyak orang di dalam.
Akhirnya Moo-young membukakan pintu buat Sun-ji. Sun-ji mengungkit hari ketika ia melempar helm ke Moo-young. Jantungnya nggak berdetak sehabis ia pingsan. Apa ia… Moo-young dah takut aja kalo Sun-ji tahu kalo ia yakni zombie.
Ih tahunya cuman nanya kalo Moo-young punya detak jantung nggak teratur. Ia ingin Moo-young menjalani investigasi lanjutan tetapi Moo-young nggak mau.
Karena Moo-young terus menolak risikonya Sun-ji memberinya surat kesepakatan. Ia minta Moo-young untuk menghubunginya sehabis memikirkannya.
Setelah Sun-ji pergi, Moo-young merobek surat pernyataan itu. Kotoran mesti dihindari.
Moo-young menemui Junwu dan menampilkan gerakannya. Ia menanyakan gerakan apa itu. Junwu ingin ia menerima Hodu secara gratis kalo bisa menebaknya.
Selanjutnya Moo-young menunjukkannya di depan teman-teman dan guru taekwondo nya Junwu. Nggak ada yang tahu. Guru taekwondonya Junwu malah ngiranya itu gerakan tari. Dia hingga nyanyi juga🤦🤦
Moo-young risikonya pergi dari sana. Di jalan ia menyaksikan poster Kim Yohan, eh bukan ding. Poster BB krim. Dimana ia bisa mendapatkannya?
Acara Sun-ji risikonya sukses tayang. Sun-young Nyang menontonnya di rumah sama Junwu dan Tae-kyun merasa geram banget samoai pingin nyambit tv.
Di kantor polisi inspektur Hwang juga menintonnya bareng Do-hyun. Dia malah cemas sama Sun-ji yang yakni penanggung jawab jadwal itu.
Eh…kok skema pelakunya kayak Moo-young. Sekilas doang sih.
Moo-young juga menyaksikan itu di jalan. Dan ketika ditampilkan parasnya So-ri ia menjadi sungguh emosional. Ia mendekat dan memukul-mukul layarnya.
Sun-ji pulang. Ia menyaksikan kakaknya tidur di sofa dengan tv yang menyala. Ia yang akan mengambil remote di tangan kakaknya untuk mematikan tv malah membangunkannya.
Sun-young yang lazimnya suka marah-marah ternyata mencemaskan adiknya. Sudah makan? Ia sudah menyaksikan tayangannya. Akhirnya sinterklas sudah berakhir. Bagi Sun-ji itu belum apa-apa. Sinterklas mesti ditangkap.
Di kamarnya Sun-ji mengirim pesan ke Hyeong-cheol dan berterima kasih. Berkatnya acaranya berlangsung dengan baik. Ia percaya kalo akan ada banyak yang menelpon nantinya.
Paginya beneran banyak yang nelpon. Bukan yang positif sih. Produser juga menyesalkan yang mereka lakukan. Karena habis itu Hyeong-cheol diserang sama seseorang.
Sun-ji yang juga gres mendengarnya nggak nyangka banget kalo kejadiannya akan seumpama ini.
Do-hyun sama Yoon-mi menanyai Hyeong-cheol seputar perihal penyerangannya. Pelaku mengayunkan pisau dari belakangnya ia percaya kalo ia yakni pelakunya.
Sun-ji masuk bareng Yoo-ram. Ia meminta maaf gegara acaranya Hyeong-cheol mengalami penyerangan. Hyeong-cheol malah mengaku nggak papa selama ia masih hidup.
Keluarga Hyeong-cheol masuk. Ia kemarahau Sun-ji yang sudah membahayakan nyawa Hyeong-cheol. Sun-ji sendiri cuma bisa minta maaf.
Moo-young rebahan di kantornya. Nggak ngerti banget kenapa ia melakukannya. Di depan banyak insan juga.
Mendadak ada yang menggedor pintu. Ia membukakannya tetapi sedikit doang. Seorang halmeoni meminta duit sewa. Kalo hingga nggak dibayar hingga final pekan maka halmeoni akan merusak kantornya.
Moo-young bingung. Dia nggak punya uang. Bahkan buat BB krim dan makanan. Ia kemudian menumpahkan tong sampahnya dan memungut surat janji dari Sun-ji. Masih ada cita-cita untuk zombie dan manusia.
Sun-ji minum-minum sambil mengeluhkan yang ia alami ke ahjumma. Ia menghasilkan jadwal tv itu untuk menyelamatkan nyawa seseorang tetapi malah menbuat orang lain terluka dua kali.
Seseorang nelpon dan marah-marah ke Sun-ji hingga mau melemparnya ke lubang. Sun-ji malah pingin pergi ke lubang itu.
Lah ponselnya malah jatuh ke mangkok mi.
Moo-young mengikuti Sun-ji meninggalkan daerah minum. Ia kemudian menyaksikan Sun-ji diculik sama beberapa orang naik mobil.
Ternyata mereka yakni orang-orang yang berdemo waktu itu. Mereka mau mempertemukan Sun-ji sama pimpinan mereka. Lah Sun-ji malah mau mengajaknya minum juga. Di dalam kendaraan beroda empat Sun-ji kalah berdiri. Karena kepentok risikonya ia pingsan.
Moo-young secara tiba-tiba timbul di depan kendaraan beroda empat dan tertabrak. Kaca mobilnya hingga retak. Sun-ji turun dari kendaraan beroda empat alasannya yakni mau muntah. Moo-young terlempar dan menghasilkan orang-orang itu panik. Lebih cemas lagi ketika menyaksikan Moo-young bangun lagi dan berlari ke arah mereka.
Mereka teriak ketakutan tetapi habis itu Moo-young malah nggak kelihatan. Lah ternyata ia ada di atas mobil. Mereka panik. Mobilnya mundur terus maju lagi.
Moo-young risikonya jatuh. Ia menemui Sun-ji. Ia mengenalinya. Pria helm. Moo-young menekankan kalo ia tiba bukan untuk menyelamatkannya. Sun-ji tahu. Moo-young mengaku mengalami tanda-tanda yang tertunda sehabis dilempar helm sama Sun-ji. Gangguan stres pascatrauma. Ia ingin menerima kompensasi atas tekanan mentalnya.
Ia pun menampilkan janji dari Sun-ji. Bukan cuma otakku yang terluka. Perutku terluka, serta usus besar, usus kecil… Semua mesti diganti. Terutama di sini. Jantungku. Nggak berdetak. Sudah dingin.
Sun-ji malah bersandar di dada Moo-young. Air matanya jatuh. Rasanya hangat.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar