The Road : The Tragedy Of One Ep 6 Part 4

Drama Korea – Sinopsis The Road : The Tragedy of One Episode 6 Part 4, Cara pintas untuk mendapatkan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya disini.

Sebelumnya…

Eun Soo menemui Seo Young di lobi hotel.

Seo Young : Kau hasilnya bersikap seumpama dirimu sendiri.

Eun Soo : Bukannya kamu cuma menyaksikan yang diinginkan?

Seo Young : Jadi, ada apa? Apa yang kamu miliki yang tidak kupunya? Apakah Soo Hyun?

Eun Soo tersenyum, kemudian menaruh botol obat Seo Young di atas meja.

Melihat obatnya, Seo Young pribadi terdiam.

Eun Soo : Kau sanggup memberitahuku apa pun. Aku temanmu, namun kamu tidak sanggup memberitahu Soo Hyun wacana semuanya. Dia suami temanmu.

Seo Young : Kau merasa bersalah? Kalau begitu, kamu semestinya menyuruhku diam. Bukankah itu yang dijalankan teman?

Eun Soo : Apa yang mesti dirahasiakan?

Seo Young : Kau berpura-pura naif, padahal mesum.

Eun Soo : Seperti seorang ibu yang akal-akalan menyayangi, namun rahasia meracuni putranya? Kau di posisi yang dirugikan.

Seo Young : Kau sanggup apa dengan sebotol pil? Menurutmu orang akan memercayaimu?

Eun Soo : Kau sanggup menyangkalnya semaumu, namun saya putri Seo Gi Tae. Aku sanggup mendapat salinan rekam medis Jun Yeong kapan pun semauku.

Seo Young : Apakah ini alasannya yakni Soo Hyun? Kalian berdua luar biasa. Kalian berpura-pura saling peduli meski tidak saling mencintai.

Eun Soo : Tujuanmu menjadi terkenal, bukan? Tujuanku yakni melindungi keluargaku. Jadi, jangan beri tahu apa pun terhadap Soo Hyun.

Seo Young : KAu pikir beliau tidak akan tahu apabila saya tidak memberitahunya?

Eun Soo : Jika kamu tidak memberitahunya, beliau akan berpura-pura tidak tahu. Dia orang yang seumpama itu.

Seo Young : Kau niscaya sungguh mengenalnya.

Eun Soo : Lebih darimu.

Seo Young : Kalian berdua menakutkan.

Seo Young beranjak pergi.

Dia masuk ke lift dan mengontak Nam Kyu.

Seo Young : Ini aku. Hapus rekam medisku. Hubungi eksekutif rumah sakit itu kini juga!

Nam Kyu sendiri sudah di rumah.

Dan beliau heran, rekam medis?

Tak lama, Nam Kyu menyadari sesuatu dan bergegas ke kamar mandi.

Dia membuka lemari obat dan lemari itu sudah kosong.

Lalu Se Ra datang.

Se Ra : Ayah juga tahu? Ayah bersikap seumpama jagoan tragis. Luar biasa. Ayah tahu perempuan itu memberi Jun Yeong obat.

Nam Kyu pun terdiam. Lalu beliau keluar dan mengontak Direktur Park, Direktur RS.

Se Ra memandang ke ayahnya.

Se Ra : Aku dikelilingi psikopat.

Eun Soo masuk ke kamarnya dan pribadi rebahan di kasur.

Ponselnya berbunyi. Telepon dari Jang Ho, namun beliau memutuskan tidak menjawab.

Sementara itu, Seo Young juga sudah tiba di rumah dan masuk ke kamar Jun Yeong.

Dia teringat malam itu, dikala Jun Yeong mengajaknya tidur bareng alasannya yakni beliau tidak sanggup tidur.

Seo Young murka dan bahkan hingga membanting tasnya. Obatnya pun jatuh, keluar dari dalam tas.

Seo Young : Kubilang minum obatmu. Mengerti? Berhenti menggangguku.

Seo Young kemudian pergi.

Nam Kyu tiba dan memerintahkan Jun Yeong tidur.

Nam Kyu kemudian menutup pintu kamar Jun Yeong dan pergi.

Setelah itu, Jun Yeong memungut botol obat Seo Young di lantai.

Lalu beliau duduk di kasur dan memandang botol obat itu.

Seo Young membayangkan bagaimana Jun Yeong meminum obat itu.

Seo Young merasa bersalah.

Lalu Seo Young ingat kata-kata Eun Soo tadi.

Eun Soo : Seperti ibu yang akal-akalan penyayang namun rahasia meracuni putranya? Tujuanmu menjadi terkenal, bukan? Tujuanku yakni melindungi keluargaku. Jadi, jangan beri tahu apa pun terhadap Soo Hyun. Jika kamu tidak memberitahunya, beliau akan berpura-pura tidak tahu. Dia orang yang seumpama itu.

Seo Young lantas menjangkau ponselnya, menghasilkan panggilan.

“Halo? River Pictures.”

“Halo. Ini Cha Seo Young dari BSN. Kudengar kamu memproduksi dokumenter. Boleh saya meminta nomor telepon sutradaranya?”

“Baik. Kau punya pena dan kertas?”

Dan Seo Young pun beranjak ke meja Jun Yeong, mengambil pulpen dan kertas.

Di kamar hotel, Jung Wook gelisah.

Dia teringat malam itu, dikala beliau menyetir dengan cukup kencang.

Se Ra yang duduk disampingnya, menyuruhnya pelan-pelan.

Jung Wook : Kita mesti secepatnya menemukannya.

Se Ra : Pelan-pelan. Kau sanggup menyebabkan kecelakaan.

Lalu tiba-tiba terjadi pemadaman listrik.

Saat itulah kecelakaan terjadi.

Flashback end…

Jung Wook pun stress. Dia teringat kata-kata Se Ra malam itu, sebelum mereka ditangkap polisi.

Se Ra : Kau sudah mengurusnya, bukan? Aku percaya begitu. Kau mungkin mengeluarkan duit siapa saja untuk tutup mulut.

Jung Wook lantas menyalakan ponselnya dan menyaksikan banyak pesan masuk ke ponselnya.

Lalu tak lama, ibunya menelpon dan beliau tidak menjawabnya.

Kyung Sook sendiri ngomel alasannya yakni teleponnya tidak diangkat.

Dia meninggalkan pesan suara.

Kyung Sook : Telepon saya sekarang!

Kyung Sook masuk ke ruangannya dan mendapati Sung Ja duduk di kursinya.

Kyung Sook : Bu Yang. Kau juga melakukan ini sebelumnya. Ini sedikit tidak sopan.

Sung Ja : Aku tahu. Tapi kini bukan saatnya memedulikan sopan santun.

Kyung Sook : Katakan. Siapa yang tentukan apabila waktunya sempurna atau tidak?

Sung Ja : Pimpinan Seo memaafkan orang, tidak dengan dosa mereka. Kau tahu itu, bukan?

Sung Ja : lantas berdiri dan mendekati Kyung Sook.

Sung Ja : Jika suamiku dan putramu tidak siap, mereka akan kehilangan segalanya. Apa yang hendak kamu lakukan? Kita mesti melakukan pekerjaan sama, Bu Bae.

Kyung Sook : Kita bicara lain kali saja. Hari ini, aku…

Sung Ja : Aku juga sanggup memaksamu untuk melakukan pekerjaan sama denganku. Apakah Pimpinan tahu bahwa kamu dan Pak Cho tidur bersama?

Kyung Sook : Kau belum mencar ilmu dari masa lalu?

Kyung Sook pun menjambak Sung Ja dan membenturkan kepala Sung Ja ke mejanya.

Kyung Sook : Beraninya kamu menjajal menantangku. Dasar rubah tua. Bukankah sudah kubilang jangan menguping? Kenapa kamu belum mempelajarinya? Kau perempuan berpendidikan.

Sung Ja : Kau tidak ada di surat wasiat atau kartu keluarga Pimpinan. Tidakkah itu membuatmu takut?

Kyung Sook : Kau pikir saya hingga sejauh ini tanpa melakukan apa pun? Dasar bodoh. Pastikan saja suamimu tidak menyebabkan masalah. Jangan berperilaku dan hasilnya kehilangan segalanya.

Sementara itu, Gi Tae sedang membersihkan meja jagalnya.

Di depannya, Anggota Dewan Hwang tengah berlutut, memohon maaf padanya

Gi Tae bilang ada hal lain yang sanggup Anggota Dewan Hwang jalankan untuknya.

Gi Tae meminta berkas aslinya. Berkas orisinil yang dimiliki Seok Pil.

Anggota Dewan Hwang bilang beliau tidak memilikinya.

Gi Tae pun mengode Moon Do.

Moon Do pribadi mengunci pintu ruang jagal.

Soo Hyun menemui psikiaternya, Nam Woo Seok.

Dia sedang dihipnotis.

Soo Hyun pun jadi ingat masa lalunya.

Flashback…

Soo Hyun menjenguk temannya di penjara.

Temannya marah, jangan katakan apapun! Memuakkan!

Lalu Soo Hyun ingat kata-kata Seo Young soal Eun Soo.

Seo Young : Kau bilang cuma Eun Soo yang tersisa untukmu, bukan? Bagaimana apabila sudah hilang?

Dia juga ingat dikala menyaksikan tanda merah bekas kecupan di leher Eun Soo.

Lalu beliau ingat kata-kata Eun Soo dikala beliau mengajak Eun Soo liburan.

Eun Soo : Aku akan berupaya sedikit lebih keras.

Soo Hyun kembali ingat masa lalunya bareng temannya.

Ternyata temannya yang dipenjara yakni Seok Pil.

Dan beliau tiba mendatangi Seok Pil bareng Seok Hoon.

Seok Pil : Jangan jalankan apa pun. Memuakkan. Katakan saja yang sebenarnya. Kau ada di sana hari itu.

Tapi Soo Hyun membisu saja.

Seok Pil : Kenapa kamu membisu saja? Ada apa? Kau pelakunya? Benarkah?

Seok Hoon : Dong Pil-ah, tenanglah.

Seok Pil : Bagaimana saya sanggup tenang? Polisi menduga saya pelakunya. Mereka pikir saya membunuhnya!

Seok Hoon : Dia masih belum ditemukan. Semua akan baik-baik saja begitu mereka menemukannya.

Seok Pil : Jika beliau tidak menyampaikan apa pun, hidupku akan berakhir.

Soo Hyun : Aku akan menegaskan kamu dibebaskan. Aku berjanji.

Usai menjenguk Seok Pil, Seok Hoon memarahi Soo Hyun.

Seok Hoon : Kenapa kamu tidak sanggup menyampaikan apa yang kamu lihat? Dengan begitu Dong Pil akan dibebaskan.

Soo Hyun : Sudah kubilang saya akan mengurusnya.

Seok Hoon : Kenapa kamu tidak katakan apa pun? Kenapa kamu membisu saja?

Lalu suatu kendaraan beroda empat lewat dan berhenti di hadapan mereka.

Soo Hyun juga ingat dikala beliau mengkremasi gubuk wilayah beliau dan si pembunuh tinggal.

Dia disana bareng Seok Hoon.

Soo Hyun : Ini jawabanku. Beri tahu Dong Pil bahwa saya menepati janjiku.

Soo Hyun juga ingat dikala beliau dan Seok Hoon berjumpa kembali untuk yang pertama kalinya alasannya yakni kendala Jun Yeong.

Seok Hoon : Sudah usang tidak bertemu.

Soo Hyun ingat juga dikala beliau diinterogasi oleh Seok Hoon terkait kendala Jun Yeong.

Soo Hyun : Tersangka yang sanggup dipercaya, saksi yang sempurna waktu, dan pengusutan ini. Kau dan saya berjumpa di sini. Apakah semua itu kebetulan?

Seok Hoon : Apa maksudmu?

Flashback end…

Soo Hyun hasilnya terbangun. Dia sadar dari hipnotisnya dan melongo lagi.

Psikiater Nam : Kau membisu lagi seumpama biasanya.

Soo Hyun : Terima kasih.

Psikiater Nam : Aku akan meresepkan obat yang lebih besar lengan berkuasa dan untuk yang darurat. Tapi kamu tetap mesti berhati-hati. Minum obat penenang dan obat tidur ada batasnya. Lama-lama akan kebal.

Soo Hyun : Baiklah.

Psikiater Nam : Jangan biarkan masa lalumu menguasaimu.

Mendengar itu, Soo Hyun terkejut dan pribadi menoleh ke belakang.

Dan beliau menyaksikan sosoknya di masa kemudian duduk di dingklik dokter.

Soo Hyun tegang. Lalu beliau beranjak pergi tanpa menyampaikan apapun.

Habis dari psikiater, Soo Hyun pergi menemui Seok Hoon.

Soo Hyun terlihat marah. Seok Hoon memandang risau Soo Hyun.

Anggota Dewan Hwang masih berlutut di depan Gi Tae.

Gi Tae menenggak wine nya, kemudian mengambil senapannya.

Sontak lah Anggota Dewan Hwang pribadi berdiri ketakutan.

Anggota Dewan Hwang : Kurasa ini tidak perlu.

Gi Tae : Kau tahu apa yang hendak terjadi apabila berkas orisinil Kim Seok Pil dikenali publik, bukan? Semua orang sudah ramai alasannya yakni salinannya, namun begitu mereka mendapatkan berkas asli, banyak orang mesti meninggalkan posisi mereka. Kau tahu itu, bukan? Bukan cuma kita berdua yang hendak dipenjara, namun karier politikmu akan berakhir, saya akan bebas sehabis melalui usia 90 tahun.

Anggota Dewan Hwang : Aku yang paling tahu itu, jadi, untuk apa saya berbohong?

Gi Tae : Ini tidak bagus. Tidak akan ada yang menduga saya menembak anggota dewan. Mereka akan menduga itu kecelakaan. Aku cuma perlu mengeluarkan duit denda kecil atas kepemilikan senjata. Tapi apakah kamu akan baik-baik saja? Kau tidak keberatan menghabiskan sisa hidupmu di dingklik roda?

Anggota Dewan Hwang : Aku bersumpah tidak memilikinya! Aku bahkan tidak pernah melihatnya! Sumpah, Pak.

Gi Tae : Awal yang bagus sanggup rampung buruk.

Gi Tae mengarahkan senapannya ke kaki Anggota Dewan Hwang.

Anggota Dewan Hwang panic.

Gi Tae meletuskan senapannya dan memecahkan beling jendela.

Soo Hyun bicara dengan Seok Hoon.

Seok Hoon : Kemarin saya tidak sanggup menghubungi. Aku terkejut kamu tiba menemuiku.

Soo Hyun : Kenapa kamu meneleponku kemarin?

Seok Hoon : Aku mengundang Anggota Dewan Hwang dan Ketua Kwon untuk tiba dan diinterogasi. Aku mesti menilik sesuatu.

Soo Hyun : Tidak, bukan itu.

Seok Hoon : Ada lagi yang ingin kamu katakan? Jika ada pertanyaan, tanyakan saja. Jangan bertele-tele.

Soo Hyun : Yoon Dong Pil. Kenapa beliau menyampaikan untuk memberiku berkas aslinya? Aku percaya beliau sanggup saja menghasilkan kontrak dengan banyak orang.

Seok Hoon : Karena kamu menantu Pimpinan Seo. Dia ingin kamu melaporkan isu itu alasannya yakni akan menghasilkan Pimpinan Seo lebih terpukul. Kenapa menanyakan sesuatu yang jawabannya sudah kamu ketahui?

Soo Hyun : Kau pikir cuma itu?

Seok Hoon : Memangnya ada apa lagi?

Soo Hyun : Aku, Yoon Dong Pil, dan kau. Kau tahu persamaan kita? Kita terhubung dengan satu orang. Pimpinan Seo. Sayangnya, kita semua dipanggil oleh orang yang sama. Itu sudah dijadwalkan sejak awal. Kau bab dari planning itu. Kau tahu semuanya. Katakan. Siapa yang membawamu kemari? Yoon Dong Pil? Pimpinan Seo? Jawab aku. Jawab pertanyaanku.

Seok Hoon : Jawab ini dahulu. Apa yang kamu lihat pada hari itu? Apa yang kamu lihat di gubuk itu? Tiga orang sudah mati sejak dikala itu, namun kamu masih belum berubah. Kau masih berupaya sembunyikan sesuatu seumpama dahulu.

Soo Hyun : Aku sudah mengurusnya dikala itu. Aku akan mengurusnya lagi.

Seok Hoon : Saat itu…

Seok Hoon tak melanjutkan kata-katanya alasannya yakni menyaksikan Soo Hyun kesakitan.

Seok Hoon : Apa yang kamu sembunyikan? Kenapa kamu bersikap seumpama ini?

Soo Hyun : Entahlah. Aku semakin tersesat.

Seok Hoon : Apa yang menyiksamu? Dahulu kamu seumpama ini. Sampai final pun kamu tidak bicara. Kenapa kamu tidak mengatakannya?

Soo Hyun beranjak pergi gitu aja.

Seok Hoon : Soo Hyun-ah.

Tapi Seok Hoon gak peduli dan terus berjalan.

Anggota Dewan Hwang masih hidup!!

Peluru cuma menyerempet lengannya.

Eun Soo berbaring di ranjang, ditemani Jang Ho.

Eun Soo lantas memejamkan matanya dan Jang Ho menciumnya.

Ponsel Jang Ho berdering.

Telepon dari Seo Young.

Jang Ho yakni sutradara River Pictures!!

Jung Wook menyaksikan wilayah rongsokan Mi Sung lewat Google Map.

Itu yakni wilayah ibunya merusak mobilnya.

Soo Hyun menuju suatu tempat.

Seok Hoon masuk ke suatu kendaraan beroda empat mewah.

Dia menenteng berkas.

Soo Hyun pergi ke sungai wilayah jasad gadis muda ia temukan.

Terdengar narasi Soo Hyun.

“Di hari saya memutuskan diam, dikala itulah masa laluku yang kelam dimulai. Penjara tanpa kunci.”

Lalu kita mendengar laporan isu terkait gadis muda yang tewas itu.

“Ini laporan terkait sampaumur yang hilang di Yeongsan. Polisi tidak mendapatkan saksi dan pengusutan berjalan berbulan-bulan. Ada kekalutan ini akan menjadi kendala beku lainnya.

Narasi Soo Hyun kembali terdengar.

Soo Hyun : Begitu tentukan untuk kabur, seumpama itulah kejahatan lamaku dimulai. Sejauh apa pun saya berlari, saya masih di sana. Aku tidak akan pernah sanggup melarikan diri dari penjara tanpa kunci itu.

Soo Hyun lantas mencampakkan jasad gadis muda itu ke sungai.

Flashback end…

Soo Hyun berdiri di tepi sungai. Perlahan, beliau meningkatkan langkahnya. Mendekati sungai.

Dan sehabis itu, Soo Hyun sudah tidak ada di tepi sungai.

Bersambung…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Spoiler] Find Yourself Episode 5

dianiopiari.com – Find Yourself Episode 5.Cong Xiao menemukan pacarnya juga berkencan dengan orang lain. Dia pergi menemui gadis lain dan m...