The Road : The Tragedy Of One Ep 8 Part 4

Drama Korea – Sinopsis The Road : The Tragedy of One Episode 8 Part 4, Cara pintas untuk memperoleh spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya disini.

Sebelumnya…

Di ruang kerjanya, Gi Tae sedang membaca gunjingan negatif soal Soo Hyun.

Lalu Moon Do datang.

Gi Tae : Presdir Choi sudah menghubungi?

Moon Do : Dia bilang tidak sanggup menemukannya.

Gi Tae : Kalau begitu, Soo Hyun niscaya memilikinya. Bersiaplah membuang Hwang Tae Seob. Bagaimana dengan Bae Gyeong Sook?

Moon Do : Dia menunggu.

Moon Do kemudian keluar dan papasan ama Kyung Sook yang gres masuk.

Gi Tae : Itu rampung kemarin. Dia bukan lagi kekasihmu. Kusuruh beliau tidur denganmu biar kamu sanggup melakukannya di rumah, bukannya di luar. Kau tidak tahu itu?

Sontaklah Kyung Sook terkejut dan marah.

Gi Tae : Kau sudah mendengar rencananya, bukan? Kau akan menuruti perintah atau tidak?

Kyung Sook terpaksa menuruti perintah Gi Tae.

Gi Tae : Pemikiran bagus. Lebih baik kamu menjadi pembunuhnya ketimbang memunculkan putramu yang melakukannya.

Kyung Sook : Aku akan mengadakan pertemuan pers.

Gi Tae : Kau akan umumkan pengunduran diri dan mengakui pembunuhan itu. Bagus. Lakukanlah.

Sung Ja duduk di kursinya Kyung Sook, sambil membaca dokumen dan juga meletakkan kakinya diatas meja.

Lalu tak lama, beliau memperoleh pesan dari Kyung Sook.

Kyung Sook : Konferensi pers akan diadakan hari ini di yayasan. Kumpulkan bukti yang hendak kuserahkan.

Sung Ja tersenyum puas membacanya.

Sung Ja : Perseteruan keluarga ini akan menarik.

Di rumahnya, Anggota Dewan Hwang sedang membaca gunjingan negatif soal Soo Hyun di internet.

Anggota Dewan Hwang : Pimpinan Seo sungguh-sungguh lelaki berdarah dingin. Teganya beliau melaksanakan ini terhadap anggota keluarganya sendiri. Astaga.

Lalu pesan Sung Ja masuk ke ponselnya.

Sung Ja : Direktur Bae akan mengadakan pertemuan pers hari ini.

Anggota Dewan Hwang senang, kemudian beliau bicara pada asistennya.

Anggota Dewan Hwang : Jika investigasi hukumnya selesai, kita mesti pergi. Hubungi media pers begitu kita mengajukan gugatan.

Asistennya berkata, Majelis Nasional sepertinya mempunyai latar yang cukup, jadi, kupanggil mereka ke sana.

Anggota Dewan Hwang : Bagus. Sekretaris Kim menenteng mobilnya?

Asistennya mengaku kalau beliau tak sanggup menelepon Seketaris Kim.

Sopir Kim sendiri ada di kantor polisi, beliau menenteng barang bukti dan duduk menanti Seok Hoon.

Tak usang Seok Hoon tiba dan eksklusif menemui Sopir Kim.

Takut-takut, Sopir Kim menampilkan barang bukti itu.

Seok Hoon melihatnya. Isinya sepatu.

Young Shin eksklusif mengkode rekannya.

Rekannya pun bergegas menampilkan foto jasad Jun Yeong ke Seok Hoon.

Mereka mencocokkan sepatu yang diberikan Sopir Kim dengan sepatu yang dipakai Jun Yeong.

Ternyata itu sepatu Jun Yeong.

“Sepatu dan ukurannya sama.” ucap rekan mereka.

“Dasar biadab. Bagaimana sanggup seorang anggota dewan melaksanakan itu terhadap seorang anak?” ucap Young Shin.

“Hubungi petugas forensik dan tim penyimpanan barang bukti.” suruh Seok Hoon.

Tiba-tiba, rekan mereka lainnya datang, menginformasikan bahwa mereka memperoleh darah insan di dingklik penumpang dan karpet kendaraan beroda empat Anggota Dewan Hwang.

“Aku sudah meminta analisis DNA darurat.” ucap rekannya lagi.

“Cari tahu di mana Anggota Dewan Hwang.” suruh Seok Hoon.

Mereka semua eksklusif bergerak.

Seok Hoon lantas memandang Sopir Kim yang terlihat takut dan menyesal.

Seok Hoon : Kau baik-baik saja?

Sopir Kim : Maafkan aku. Aku tidak sanggup eksklusif ke sini sebab terlalu takut. Maafkan aku.

Seok Hoon : Berkat kau, kami punya bukti. Kau menghasilkan keputusan yang tepat.

Sopir Kim : Maafkan aku.

Soo Hyun menepikan mobilnya di wilayah yang pernah dilalui Eun Soo dan Jang Ho.

Soo Hyun kemudian mencocokkan wilayah itu dengan memori black box Eun Soo.

Lalu Soo Hyun turun dan mengusut suatu rumah berpintu hijau.

Banyak surat-surat semrawut di sekeliling rumah, yang ditujukan terhadap Ham Pil Sook.

Soo Hyun membuka satu per satu.

Dan surat terakhir yang beliau buka yaitu polis asuransi.

Foto suatu kecelakaan terlampir disana. Foto Jang Ho dan Mi Do!

Soo Hyun terkejut dan membaca nama peserta polisi, yaitu Sung Hwan.

Soo Hyun kemudian ingat kata-kata Sung Hwan di rumah sakit.

Sung Hwan : Aku gres memperbarui portofolioku. Kau akan menyesal kalau tidak melihatnya.

Dia juga ingat di saat beliau tanya ke Sung Hwan siapa yang terekam kamera dashboard Sung Hwan.

Soo Hyun kemudian membaca waktu kecelakaan terjadi, yaitu pukul 00.45.

Soo Hyun : Kamera dasbor Park Seong Hwan merekam kecelakaan kendaraan beroda empat itu. Selain itu, kamera itu merekam wajah pelakunya.

Soo Hyun lantas beranjak pergi. Dia marah.

Soo Hyun ke ruang jagal Gi Tae.

Sampai disana, beliau mengambil senapan Gi Tae.

Soo Hyun : Dari awal, seluruhnya perbuatanmu.

Eun Soo sedang menghasilkan jus untuk Yeon Woo.

Lalu tiba-tiba, pelayannya tiba sambil sesekali menoleh ke belakang.

Eun Soo : Ada orang di luar?

Pelayan : Ibu tidak mendapatkan panggilan? Suami bu datang.

Sontak Eun Soo panic dan eksklusif memerintahkan pramusaji menampilkan jus ke Yeon Woo.

Eun Soo lari keluar dan mendengar bunyi engkolan senjata.

Eun Soo pun bergegas mengejar-ngejar Soo Hyun.

Soo Hyun sudah masuk mobilnya. Dia bersiap pergi tetapi secara tiba-tiba Eun Soo datang.

Eun Soo mengetuk beling kendaraan beroda empat Soo Hyun.

Setelah beberapa saat, Soo Hyun menurunkan beling mobilnya.

Soo Hyun : Bawa Yeon Woo ke hotel.

Eun Soo galau mendengarnya.

Lalu Eun Soo menyaksikan senapan ayahnya di samping Soo Hyun.

Eun Soo : Apa itu?

Soo Hyun : Oh Jang Ho. Dia orangnya. Dia sengaja mendekatimu. Agar beliau sanggup menculik Yeon Woo.

Eun Soo terkejut mendengarnya.

Soo Hyun kemudian pergi.

Jang Ho gres saja keluar dari kantornya. Lalu beliau masuk ke kendaraan beroda empat dan dikejutkan dengan todongan senapan oleh Soo Hyun.

Soo Hyun memerintah, jalan.

Soo Hyun : Jangan cari masalah. Aku sanggup meledakkan kepalamu kini juga.

Jang Ho pun terpaksa menjalankan mobilnya.

Di perjalanan, Jang Ho tanya kenapa Soo Hyun menyerupai itu.

Jang Ho : Jika soal kemarin…

Soo Hyun : Tutup mulutmu, lihat ke depan.

Eun Soo duduk di terasnya dengan wajah cemas.

Tak usang kemudian, beliau menjangkau ponselnya dan menelepon Seok Hoon.

Seok Hoon sendiri hendak pergi bareng tim nya di saat Eun Soo menelponnya.

Eun Soo menginformasikan soal Soo Hyun.

Begitu mendapatkan telepon Eun Soo, Seok Hoon eksklusif pergi.

Seok Hoon berupaya menelepon Soo Hyun sambil berlangsung menuju mobilnya.

Tapi ponsel Soo Hyun tak aktif. Lalu Seok Hoon menelepon rekannya.

Seok Hoon : Ini Shim Seok Hoon. Aku mesti mencari satu mobil. Ini mendesak.

Soo Hyun mengajak Jang Ho ke tempat dahulu beliau memperabukan gubuknya.

Jang Ho : Aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan, tapi…

Soo Hyun pun menampilkan laporan kecelakaan kendaraan beroda empat itu.

Jang Ho menyangkal, saya tidak tahu soal ini.

Soo Hyun : Alasanmu mendekati Eun Soo. Alasanmu memohon kepadanya untuk menyerahkan Yeon Woo. Semua wacana itu. Kau pelaku sebenarnya.

Jang Ho : Kau gila? Bukan aku. Bukan! Seseorang menjadikannya terlihat seolah itu aku.

Soo Hyun : Kau membunuh tiga orang dan apa? Jangan bohong.

Jang Ho : Kau sangat ingin tahu saya pelakunya atau bukan?

Soo Hyun : Kau sudah hingga sejauh ini. Jujurlah.

Jang Ho : Bukan itu yang ingin kamu ketahui. Aku tidur dengan Eun Soo atau tidak. Itukah yang ingin kamu ketahui?

Sontak Soo Hyun terkejut dengan kata-kata Jang Ho.

Jang Ho pun memanasi Soo Hyun.

Jang Ho : Kau tidak akan sanggup membayangkannya. Ekspresinya di saat di ranjang.

Mendengar itu, Soo Hyun menghantam Jang Ho dengan gagang senjata.

Jang Ho kian mengompori Soo Hyun.

Jang Ho : Kau bingyng. Kau asing sebab ingin saya menjadi pembunuhnya. Kau tidak sanggup mendapatkan perbuatanku dan Eun Soo.

Soo Hyun : Tutup mulutmu.

Jang Ho : Suaranya, aromanya, sentuhannya. Haruskah saya menerangkan semuanya? Dia menangis setiap kali kupeluk. Dia juga menceritakan semuanya.

Soo Hyun : Sudah kubilang tutup mulutmu.

Jang Ho : Sudah berapa usang kamu tidak tidur? Saat ini, kamu tidak sanggup berpikir tenang.

Soo Hyun : Aku lebih sadar dari sebelumnya.

Soo Hyun lantas menawan pelatuknya.

Terdengar bunyi tembakan.

Bersambung……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Spoiler] Find Yourself Episode 5

dianiopiari.com – Find Yourself Episode 5.Cong Xiao menemukan pacarnya juga berkencan dengan orang lain. Dia pergi menemui gadis lain dan m...