Drama Korea – Sinopsis The Penthouse Season 3 Episode 36, Jika Kalian ingin tahun daftar spoilernya pribadi di goresan pena tulisan ini. Sedangkan bab recap yang lain seumpama Episode Sebelumnya di sini
“Hari Upacara Pertunangan”
Dengan menenteng kedua tas, Sekertaris Cho menghampiri Joo Dantae memamerkan tas yang berisi peledak kepadanya kemudian memamerkan kunci utama Hera Palace. Terima kasih Sekertaris Cho ucap Joo Datae sesudah menerimanya, kemudian berdiri mengambil kedua tas tersebut mulai melangkah pergi dari sana.
Apakah ini sangat satu-satunya pilihan tanya Sekertaris Cho, itu bisa membunuh terlampau banyak orang. Joo Dantae menendang kaki Sekertaris Cho kemudian berteriak tutup mulutmu, saya mempertaruhkan seluruhnya dan akan merencanakan pesta pertunangan terbaik untuk mereka, kemudian berlangsung pergi.
Aku berjumpa Pimpinan Joo Dantae, ia berbelanja alat peledak ucap Sekertaris Cho terhadap seseorang lewat telpon. Tiba-tiba Joo Dantae tiba dan menghantam kepala Sekertaris Cho dengan kerikil menjadikannya jatuh terbaring di lantai kemudian menginjak leher Sekertaris Cho seraya berkata kenapa kau mengerjakan sesuatu yang tidak kusuruh, kau tahu saya paling benci merupakan pengkhianat padahal sudah sering kuhajar, namun kau masih tidak mengerti, kemudian menjatuhan Sekertaris Cho kebawah. Tanpa Joo Dantae sadari telponnya masih menyala.
Selamat atas pertunangannya, Logan, kau terlihat gagah hari ini ucap Kang Mari menghampiri Logan. Terima kasih ucap Logan. Kang Mari memberitahu kalau belum dewasa sedang bepergian, ini pesta perpisahan untuk Rona dan Minhyuk, saya kecewa alasannya cuma sedikit yang dipanggil ke program indah ini alasannya Hera Palace selaludi penuhi orang dan kini cuma saya anggota Hera Club yang tersisa.
Benar, urus seluruhnya untuk kami hari ini ucap Logan. Tanpa mereka sadari Joo Dantae yang menyamar menjadi petugas kebersihan menaruh beberapa peledak yang dibawanya di sana. Patung Hera bahkan terlihat lebih indah hari ini ucap Kang Mari seraya menyaksikan patung hera, sayang sekali itu akan dicintai selamanya jikalau tidak pernah terkena darah. Saat hendak masuk kedalam Logan berpapasan dengan Joo Dantae yang menyamar menjadi petugas kebersihan.
Joo Dantae memasuki ruangan rahasiannya dan menyaksikan barang-barangnya yang terjatuh acak-acakan di lantai, kemudian melanjutkan langkahnya measuki ruangan kerjanya. Joo Dantae mendekati jendela dan membukanya menyaksikan Logan dan Suryeon di ruangan sebelah, setelahnya ia berlangsung keluar dari ruangan kerjanya.
Dengan bergandengan tangan Logan dan Suryeon memasuki altar kawasan pertunangan mereka dan menyapa para tamu yang datang. Suryeon menjawab telpon dari nomor yang tidak di kenal dan menggugah pengeras bunyi menghasilkan para tamu mendengar apa yang dibicarakan,
Shim Suryeon, kau terlihat semakin bagus hari ini, Logan di sampingmu juga terlihat cukup gagah ucap Joo Datae, datanglah ke griya tawang sekarang, kuberi waktu lima menit namun kau mesti tiba sendirian jikalau kau tidak mendengarkan, saya mungkin akan meledakkan Hera Palace dengan memasang bom di mana-mana jadi, cepatlah datang.
Bunyikan bel darurat ucap Logan dengan kalut sewaktu berada di pos sekuriti memerintahkan mereka mengevakuasi semua warga kini memberitahu kalau ada bom di Hera Palace jadi penyelamatan penghuni dahulu. Setelahnya mereka membunyikan bel darurat, sementara Logan memberitahu para warga lewat microphone “Perhatian, terhadap semua penghuni, ada bom di Hera Palace, tolong secepatnya selamatkan diri.” Seketika orang-orang yang berada di dalam Hera Palace, secepatnya berlarian keluar.
Ibu panggil Jenny sewaktu ia dan belum dewasa yang lain menghampiri Kang Mari. Pergi dari sini ucap Kang Mari kemudian mengajukan pertanyaan kenapa kalian di sini, kalian sedang berlibur. Sudah kuduga ini akan terjadi, sudah kuduga ada sesuatu sewaktu Ibu memerintahkan kami keluar ucap Jenny. Bom, di mana tanya Rona. Dengan murka Seok Kyung mengajukan pertanyaan itu Ayah bukan, orang yang memasang bom. Apa ibuku baik-baik saja tanya Seok Hoon.
Dia akan menolong kita mengulur waktu jadi kita mesti mengevakuasi siapa pun jikalau tidak, kita semua mati kini jawab Kang Mari. Orang renta dan belum dewasa lebih dulu ucap Seok Hoon kemudian belum dewasa lain bareng Kang Mari menolong mengarahkan mereka keluar dari Hera Palace.
Suryeon memasuki rumahnya, kemudian menghampiri Joo Dantae seraya berkata terima kasih sudah tiba ke pesta pertunanganku, Joo Dantae. Joo Dantae berbalik memandang Suryeon, berkata balasannya kau muncul. Akhirnya saya dapat membunuhmu dengan tanganku ucap Suryeon.
Kamu sangat berpikir itu bisa terjadi tanya Joo Dantae kemudian mengucapkan selamat atas pertunanganmu dengan Logan, saya menyiapkan kado kagetan entah apa kau akan menyukainya jikalau kutekan tombol ini, semua bom yang ada di air mancur dan griya tawang akan meledak jauh lebih mempunyai pengaruh ketimbang yang kupasang di kendaraan beroda empat Logan waktu itu, ucapnya seraya memegang alat pengendali peledaknya.
Dasar abnormal ucap Suryeon kemudian mengambil pistol yang ia sembunyikan di kakinya, dan menodongkannya kearah Joo Dantae seraya berkata jikalau kau ingin mati, matilah sendirian. Kenapa cuma saya yang mesti mati, apa salahku tanya Joo Dantae kemudian berkata apa kau tahu bahwa ayahmu yang membunuh ibu dan adikku, aAyahmu yang melakukan pekerjaan untuk Konstruksi Simoon mengambil rumahku jadi apa salahnya merebut kembali yang diambil dariku.
Lahan 27 di Distrik Cheonsoo senantiasa menjadi milik ayahku dan orang tuamulah yang tinggal di lahan itu tanpa izin, Ayah Baek Joon Ki yang mengerjakan pembongkaran itu, Ayahku tidak tahu apa-apa teriak Suryeon. Jangan menghasilkan argumentasi teriak Joo Dantae kemudian mendekati Suryeon sembari berkata Shim Suryeon yang mulia tidak pernah mengakui kesalahan bahkan hingga akhir.
Beraninya kau mengotori Hera Palace-ku alasannya cuma saya yang boleh mempunyai dan merusak kawasan ini jikalau saya tidak bisa memilikinya, tidak ada yang boleh teriak Joo Dantae, alasannya mati sendirian terasa sepi jadi saya terhibur mengenali akan mati bersamamu. Suryeon menembak kaca di sampingnya hingga pecah kemudian memerintahkan Joo Dantae menjatuhkan pengendali jarak jauhnya.
Kamu pikir dapat menembakku tanay Joo Dantae, saya akan menekan tombolnya begitu kau memukau pelatuknya kemudian Hera Palace akan lenyap dalam sekejap. Kubilang jatuhkan pengendalinya teriak Suryeon sesudah menembak pengeras bunyi di samping Joo Dantae. Kubilang kau akan mati jikalau terus menantangku teriak Joo Dantae, sama seumpama mantan suamimu, sama seumpama Min Seol A dan Oh Yoonhee.
Dengan murka Suryeon, menembak pundak Joo Dantae, kemudian berkata ini untuk semua nyawa tidak berdosa yang kau renggut. Beraninya kau menembak Joo Dantae yang perkasa teriak Joo Dantae. Suryeon berlangsung mendekati Joo Dantae sembari berkata kau masih terobsesi dengan nama itu, kembali Suryeon menembak pundak Joo Dantae menjadikannya tergeletak di lantai dan menutup matanya.
Inilah ganjaran atas semua kejahatanmu ucap Suryeon setelahnya sembari mengambil alat pengendalinya. Joo Dantae membuka matanya kemudian mengambil kepingan kaca dan menancakannya pada kaki Suryeon dan merebut alat pengendalinya. Shim Suryeon, ayo pergi bareng ke neraka ucap Joo Dantae yang berdiri di depan kaca seraya memegang alat pengendali.
Suryeon menembak Joo Dantae sempurna di dahinya, menghasilkan Joo Dantae menekan tombolnya, setelahnya Joo Datae jatuh menekuni kebawah, dan terjatuh diair mancur Hera. Setelah menembak Joo Dantae, Suryeon menjatuhkan pinstolnya dan masih berada disana. Semuanya hancur, mulai dari semua kaca yang pecah, lampu berjatuhan, patung hera yang roboh, tak terkecuali bangunan Hera yang ikut roboh alasannya ledakan tersebut, sempurna sesudah Joo Dantae menekan alat pengendalinya.
BERSAMBUNG……
Sampai berjumpa lagi di The Penthouse 3 Eps 37 dan jangan pernah bosen untuk membaca di drama yang saya tulis, salam A2One.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar