The Road : The Tragedy Of One Ep 7 Part 4

Drama Korea – Sinopsis The Road : The Tragedy of One Episode 7 Part 4, Cara pintas untuk mendapatkan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya disini.

Sebelumnya…

Seo Young masuk ke studio sambil membaca naskah dan ia menyaksikan siapa pun sedang sibuk melakukan pekerjaan untuk News Night.

Lalu Yeo Jin datang.

Yeo Jin : Seharusnya kabari kalau kamu sudah datang.

Seo Young : Aku sedang membaca lembar petunjuk. Banyak yang mesti dilakukan.

Yeo Jin : Senang melihatmu bersemangat. Kita perlu bicara sebentar.

Dan mereka mengatakan di pintu darurat.

Seo Young : Bagaimana dengan Soo Hyun? Belum ada kabar?

Yeo Jin : Kau mengajukan pertanyaan lantaran khawatir atau takut kehilangan peluang emas?

Seo Young : Aku mencicipi hal yang serupa denganmu.

Yeo Jin : Timnya berupaya mencarinya dan menelepon semua UGD, tetapi jikalau ia belum timbul sekarang, artinya ada yang salah. Dia terlihat gila beberapa hari ini.

Seo Young : Dingin sekali perkataanmu. Kau menyayanginya.

Yeo Jin : Kau yang paling saya sayangi.

Yeo Jin lantas memegang pundak Seo Young.

Yeo Jin : Kurasa kamu sudah siap untuk memandu gunjingan ini. Fokuslah terhadap pengusutan polisi yang tidak efisien, teruskan dengan laporan Anggota Dewan Hwang, kemudian tuntaskan dengan problem penahanan putra Pimpinan Seo.

Seo Young : Ide siapa alur dongeng itu? Anggota Dewan Hwang atau seseorang yang lebih tinggi?

Mendengar itu, ekspresi Yeo Jin pribadi berubah resak.

Seo Young : Aku ingin tau siapa yang membuatmu berekspresi seumpama itu.

Yeo Jin : Aku lebih ingin tau dengan ekspresi wajahmu dikala membaca berita. Aku sudah membawamu ke sini. Tunjukkan rasa terima kasihmu.

Yeo Jin menengadahkan tangannya.

Seo Young menutup tangan Yeo Jin dan berkata masih terlalu dini mengerjakan itu.

Yeo Jin : Aku mendengar perihal upacara perayaan yang hendak datang. Haruskah saya mengirim tim gunjingan atau tim dokumenter? Dengan begitu kamu memercayaiku?

Seo Young : Aku sudah mendapatkan seseorang yang istimewa.

Di ruangannya, Eun Soo menonton News Night.

Tapi dengan wajah cemas.

Dan Jang Ho memotret kawasan tidur yang ditiduri Eun Soo tadi.

Selesai memotret, ia mendapatkan cincin janji nikah Eun Soo dan Soo Hyun di atas kasur.

Seo Young mulai masuk ke studio.

News Night akan secepatnya dimulai.

Jung Wook duduk sendirian di ruang interogasi.

Dari balik kaca, Seok Hoon cs mengawasinya.

Seok Hoon tanya, ada kabar soal surat perintah untuk penahanan Jung Wook.

Rekannya bilang tidak.

Seok Hoon : Bagaimana dengan ibu Seo Jung Wook?

Rekannya bilang mereka masih menanti lantaran mereka gak sanggup masuk ke Royal Hill.

Ponsel Seok Hoon kemudian berdering.

Telepon dari seseorang.

Dan Seok Hoon sempat terkejut mendengar kata-kata si penelpon.

Seok Hoon : Aku mendengarkan. Silakan lanjutkan. Ya. Sampai jumpa di sana.

Dan setelah itu, Seok Hoon bilang ke rekan2nya kalau ia mesti pergi dan akan kembali berjam-jam lagi.

Seok Hoon pergi.

Shin Young memandang kepergian Seok Hoon dengan tatapan tegang.

Sementara di galeri, Gi Tae bicara dengan seseorang.

Gi Tae : Dia nampaknya tidak tahu sama sekali? Minta siapa pun di perusahaan menyelidikinya. Kita mesti menemukannya. Entah ia mati atau bersembunyi. Pasti salah satunya.

Lalu Gi Tae memandang lukisan hitamnya setelah menyudahi pembicaraannya di telepon.

Gi Tae : Di mana kau? Kau bermaksud menekuni ke air dan menyeret kami semua bersamamu?

Beberapa detik lagi, News Nigh dimulai.

Seok Hoon masih di perjalanan. Dia menuju sebuah tempat.

Dan, seorang lelaki terlihat memandang jam nya.

Kamera lantas menyorot wajah lelaki itu.

Omo… Dia Soo Hyun! Soo Hyun masih hidup. Dia sehat wal afiat.

Soo Hyun lantas memandang patung putih di depannya.

Lalu ia memandang makamnya Jun Yeong.

Soo Hyun ada di makamnya Jun Yeong.

News Night dimulai.

Seo Young : Saya Cha Seo Young. Sebelum melaporkan berita, ada yang mesti saya umumkan. Karena argumentasi pribadi, Baek Soo Hyun tidak akan tampil di News Night selama sepekan.

Eun Soo yang menonton, tambah cemas.

Sementara Anggota Dewan Hwang yang menonton News Night di ruang pakaiannya, tersenyum senang.

Lalu ia menelepon seseorang.

“Berkumpul di rumah. Aman sekarang. Hubungi firma aturan itu juga.”

Sung Ja kemudian masuk dan menolong Anggota Dewan Hwang memakai jas.

Sung Ja : Kau mau pergi sekarang?

Anggota Dewan Hwang : Ya. Kita semua akan sibuk berkat Baek Soo Hyun. Kau juga?

Sung Ja : Ya. Ayo ambil jalur cepat.

Sung Ja kemudian tanya, Anggota Dewan Hwang sudah mengorganisir perkara itu.

Anggota Dewan Hwang : Apa? Itu apa? Apa?

Sung Ja : Sesuatu yang bahkan tak ingin saya katakan dan pedulikan.

Anggota Dewan Hwang : Kenapa kamu membahasnya lagi?

Anggota Dewan Hwang teringat malam itu.

Flashback…

Malam itu, hujan deras.

Anggota Dewan Hwang menyetir mobilnya.

Lalu ia tersenyum memandang ke sampingnya.

Ternyata ada Jun Yeong di sampingnya.

Hidung Jun Yeong mengeluarkan darah.

Dan Jun Yeong membisu saja.

Flashback end…

Anggota Dewan Hwang : Sudah kubilang. Aku tidak membunuhnya.

Sung Ja : Sudah kubilang, kamu mungkin tidak membunuhnya. Sudah bungkam bawahanmu?

Anggota Dewan Hwang : Akan.

Sung Ja : Lakukan dengan benar biar saya tidak menjadi janda.

Anggota Dewan Hwang tiba di kawasan tujuan dikirim sopirnya.

Tapi sopirnya terlihat mempertimbangkan sesuatu dengan wajah tegang, hingga tidak membukakan pintu untuk Anggota Dewan Hwang.

Anggota Dewan Hwang : Kenapa membisu saja? Buka pintunya.

Sopir : Baik, Pak.

Sopir membukakan kunci pintu.

Tapi pas mau turun, ia memegangi kedua pundak sopirnya.

Anggota Dewan Hwang : Apa pun isi kepalamu itu, jangan lakukan. Aku mencar ilmu selama beberapa tahun kalau hidup di jalanan bebas persoalan jauh lebih baik ketimbang hidup di jalan tanah. Kita laksanakan dengan benar, ya? Lihat lurus saja ke depan. Jalanan bebas hambatan.

Anggota Dewan Hwang lantas turun.

Setelah itu, sopirnya membuka laci dashboard nya dan mengambil paper bag dari sana.

Dia menyaksikan isi paper bag itu dan terlihat kebingungan mesti bagaimana.

Sung Ja ke ruangan Kyung Sook, menenteng satu kardus.

Dia menaruh kardus itu di atas meja Kyung Sook.

Sung Ja bilang itu yakni bukti pembersihan duit oleh yayasan.

Sung Ja : Tidak apa-apa. Singkirkan jikalau kamu berterima kasih. Sekarang, sudah telat untuk kembali.

Kyung Sook membuka tutup kardus dan membaca berkas yang ada di dalamnya?

*Omo.. apakah itu berkas asli?

Seo Young masih siaran.

Seo Young : Mohon pengertiannya. Sekarang kami akan melaporkan berita. Sudah seminggu sejak penculikan itu.

Seok Hoon pergi menemui Soo Hyun.

Seok Hoon : Sedang apa kamu di sini? Kenapa kamu menghilang? Kenapa kamu tidak timbul di berita? Apa yang kamu katakan di telepon?

Kita diperlihatkan flashback dikala Seok Hoon mendapatkan telepon yang ternyata dari Soo Hyun.

Soo Hyun : Bicara formal mulai sekarang. Ada jasus di dalam.

Seok Hoon : Aku mendengarkan. Silakan lanjutkan.

Soo Hyun : Kau mesti tiba sendirian. Aku akan mengantarkan alamatnya.

Seok Hoon : Ya. Sampai jumpa di sana.

*Apa mata-matanya, Young Shin??

Flashback end…

Seok Hoon tanya apa yang terjadi.

Soo Hyun : Yoon Dong Pil masih hidup.

Seok Hoon : Apa maksudmu? Dong Pil sudah mati. Ada apa denganmu?

Soo Hyun : Kau percaya ia sudah mati? Benarkah ia sudah mati? Seseorang berpura-pura menjadi Dong Pil.

Kita diperlihatkan flashback lagi dikala Soo Hyun bertujuan bundir.

Tapi ponselnya secara tiba-tiba berbunyi.

Dan ponsel itu yakni ponsel yang diberikan oleh informannya yang ia jumpai di atap gedung.

“Ini mengerjakan semua yang dijalankan ponsel biasa. Setiap kali pengguna orisinil menyalakan ponselnya untuk menelepon, kamu sanggup melacaknya secara pribadi dan mendapatkan pesan yang sama.”

Flashback end…

Soo Hyun menginformasikan Seok Hoon kalau ponsel yang terhubung dengan ponsel Dong Pil tiba-tiba mulai menyala lagi. Ponsel Dong Pil dinyalakan di dalam Royal The Hill.

Setelah membaca pesan itu, Soo Hyun pun bergegas pergi.

Di jalan, ia menyaksikan gunjingan soal konglomerat generasi kedua yang ditangkap lantaran mengemudi di bawah imbas alkohol.

Lalu Soo Hyun mendapatkan pesan yang diantarkan ‘Seok Pil’ ke Gi Tae.

‘Seok Pil’ : Lama tidak bertemu, Pak. Dari Yoon Dong Pil. Catatan keuangan dana gelap Jegang Group. Aku punya berkas aslinya.

Flashback end…

Soo Hyun : Orang itu memeras Pimpinan Seo dan memintanya bertemu. Lalu, ia mampir ke sebuah kawasan sebelum menemuinya. Aku tidak memiliki pilihan lain.

Seok Hoon : Siapa yang mengerjakan hal seumpama itu?

Soo Hyun : Orang yang membunuh Yoon Dong Pil. Dia juga orang yang menjadikannya bertanggung jawab atas penculikan.

Seok Hoon : Maksudmu ia pelaku problem penculikan itu?

Soo Hyun : Kita belum sanggup yakin. Tapi satu hal yang pasti. Dia sedang mengerjakan sesuatu, bahkan dikala ini.

Soo Hyun menyediakan bukti GPS dimana ‘Seok Pil’ berada.

Seok Hoon : Lalu? Maksudmu kamu mengerjakan ini demi Dong Pil? Tidak. Seperti biasa, kamu menyembunyikan sesuatu lagi.

Soo Hyun : Kau benar. Tapi entah seberapa banyak saya sanggup memercayaimu. Itu sebabnya saya tidak sanggup memberimu jawaban.

Seok Hoon : Apa lagi yang mesti kulakukan biar kamu memercayaiku?

Soo Hyun : Aku ingin kamu menangkapnya sendiri. Setelahnya akan kuberi tahu semuanya, tergolong yang terjadi beberapa tahun kemudian di hari itu.

Seok Hoon : Baiklah. Mari kita akhiri ini.

Seok Hoon beranjak pergi.

Seok Hoon menyetir dengan kecepatan tinggi.

Dia terlihat kesal mempertimbangkan kata-kata Soo Hyun tadi.

Soo Hyun : Kau juga tahu Dong Pil yakni korban yang tewas secara tidak adil. Dia sukses bertahan di masa lalu, tetapi tidak kali ini. Bagaimanapun ia menjalani hidupnya, ia tidak layak mati seumpama itu. Tidak seorang pun yang meninggal lantaran problem ini layak mati seumpama mereka. Ini peluang terakhir kita untuk meluruskan seluruhnya Itu sebabnya saya memanggilmu kemari Tapi entah seberapa banyak saya sanggup memercayaimu.

Lalu Seok Hoon ingat malam itu dikala ia minum di warung tenda.

Seseorang menelponnya, menginformasikan soal problem Jun Yeong.

Seok Hoon : Ya, saya akan bergabung dengan tim.

Seok Hoon kemudian menelepon seseorang.

Bersamaan dengan itu, Moon Do menepikan mobilnya.

Dia gres saja mendapatkan telepon dari seseorang dan bergegas memutar arah mobilnya.

Seseorang tiba menemui Gi Tae.

Sementara Soo Hyun masih di makam.

Dan ia memandang chip yang ia pegang.

Eun Soo yang masih mengkhawatirkan Soo Hyun, menelepon Jang Hoo.

Eun Soo : Ini aku, Jang Ho-ssi.

Bersamaan dengan itu, Soo Hyun kembali ke Royal!

Di gerbang, Soo Hyun papasan dengan taksi yang dinaiki Eun Soo tetapi mereka tak saling melihat.

Di kamar, Yeon Woo ingat apa yang terjadi malam itu.

Yeon Woo lagi asyik main dengan Jun Yeong dan teman-teman yang lain.

Tapi Seok Pil tiba-tiba tiba dan mendekati Jun Yeong.

Seok Pil : Kau putra Baek Soo Hyun?

Lalu terdengar bunyi Seok Pil yang mengancam Soo Hyun.

Seok Pil : Jika kamu tidak menurutiku, putramu akan mati. Putramu akan mati jikalau kamu menelepon polisi. Jangan memperumit keadaan. Mulai sekarang, saya ingin kamu menuruti perkataanku.

Sopir Anggota Dewan Hwang di jembatan.

Dia bertujuan mencampakkan paper bag itu, tetapi tak bisa.

Lalu ia jatuh terduduk dan menangis.

Kemudian ia mengeluarkan sepatu pantofel dari dalam paper bag.

Bersambung……….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Spoiler] Find Yourself Episode 5

dianiopiari.com – Find Yourself Episode 5.Cong Xiao menemukan pacarnya juga berkencan dengan orang lain. Dia pergi menemui gadis lain dan m...